MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
DENISA DEVI
12114700
1 KA 02
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan serta Ridha-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik dan benar. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Manusia dan Kebudayaan",
yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada guru Ilmu Budaya Dasar yaitu
Ibu.......................yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun sangat membutuhkan saran dan kritik yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi sempurna, terimakasih.
Jakarta, 9 Maret 2015
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1
Latar Belakang............................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3
Tujuan Penulisan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1
Manusia..............................................................................................................2
2.1.1 Unsur yang Membangun Manusia..................................................2
2.2 Hakekat Manusia................................................................................................2
2.2.1 Pengertian Hakekat Manusia..............................................................2
2.2.2 Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain..........................................3
2.3
Kepribadian Bangsa Timur.................................................................................4
2.3.1
Pengertian
Kepribadian Bangsa Timur.............................................4
2.3.2
Bagan
Psiko-sosiogram Manusia......................................................4
2.4
Kebudayaan.........................................................................................................6
2.4.1 Pengertian Kebudayaan........................................................................6
2.4.2 Tokoh-tokoh
Kebudayaan....................................................................6
2.5
Unsur Kebudayaan..............................................................................................8
2.5.1 7 Unsur Kebudayaan Universal...........................................................8
2.5.2 Perbedaan Kebudayaan dalam Dua
Bentuk Wujud.............................8
2.6
Wujud Kebudayaan.............................................................................................9
2.6.1 3 Wujud Kebudayaan Menurut
Dimensi Wujudnya............................9
2.7
Orientasi Nilai Budaya.......................................................................................9
2.7.1
5 Masalah Pokok Kehidupan Manusia................................................9
2.8
Perubahan
Kebudayaan......................................................................................9
2.8.1
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Unsur Kebudayaan Baru...........9
2.8.2 Penyebab Gerak/ Perubahan Kebudayaan...........................................10
2.9
Kaitan
Manusia dan
kebudayaan.......................................................................11
2.9.1
Pengertian
Hubungan antara Manusia dan Kebudayaan dan Contoh..11
2.9.2 Pengertian Dialektis.............................................................................11
2.9.3 3 Tahap
Dalam Proses Dialektis...........................................................12
BAB III PENUTUP....................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hubungan
antara manusia dengan kebudayaan memiliki keterkaitan yang erat dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun.
Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan oleh manusia berkaitan dengan kebudayaan.
Selain itu, kebudayaan dapat mempersatukan lapisan elemen masyarakat yang
sebelumnya memiliki merenggang akibat konflik, dapat pula dijadikan suatu alat
komunikasi antar masyarakat. Kebudayaan sangat berperan penting bagi kehidupan
bermasyarakat, tidak hanya untuk saling bersosialisasi tapi bisa menjadi ciri
khas suatu kelompok manusia.
Manusia sebagai mahluk budaya mampu melepaskan diri dari
ikatan dan dorongan nalurinya dan mampu beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya untuk mempelajari keadaan sekitar dengan pengetahuan yang
dimilikinya. Kebudayaan juga mengajarkan kepada manusia beberapa hal penting
dalam kehidupan seperti etika sopan & santun menjadikan ciri khas
kebudayaan orang Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah
a.
Apakah pengertian manusia beserta unsur
yang membangun nya?
b.
Apakah perbedaan manusia dengan makhluk
lain?
c.
Bagaimana kah kepribadian bangsa timur?
d.
Apakah pengertian dari kebudayaan?
e.
Siapakah tokoh-tokoh kebudayan?
f.
Apakah unsur dari kebudayaan universal?
g.
Apa saja wujud kebudayaan?
h.
Apakah faktor yang memepengaruhi
perubahan kebudayaan?
i.
Apakah kaitan manusia dengan kebudayaan?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah
ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan pengetahuaun tentang manusia dan
kebudayaan sehingga dapat memberi contoh dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Manusia
2.1.1 Unsur yang Membangun Manusia
Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
a. Manusia terdiri dari 4 unsur yang
saling terkait yaitu :
·
Jasad : badan kasar manusia yang tampak dari
luar, dapat diraba dan menempati ruang
·
Hayat : mengandung unsur hidup yang
ditandai gerak
·
Ruh : bimbingan tuhan yang bekerja
secara spiritual yang memahami kebenaran
·
Nafs : kesadaran tentang diri sendiri
b. Manusia sebagai suatu kepribadian
memiliki 4 unsur, yaitu :
·
Id : merupakan struktur
kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak.
Merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional
·
Ego : bagian yang pertama kali
dibedakan dengan ID, disebut kepribadian eksekutif karena peranannya
dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti
orang lain
·
Super Ego :
kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego terbentuk
dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral yang
diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan luar
diri
2.2 Hakekat
Manusia
2.2.1 Pengertian Hakekat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- Individu yang dapat mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
2
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
- Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
2.2.2 Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain
Perbedaan manusia dengan makhluk lain adalah
sebagai berikut :
1. Punya
masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
3
7. Jemari
tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
2.3
Kepribadian Bangsa Timur
2.3.1 Kepribadian
Bangsa Timur
·
Bangsa timur
identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya
barat :
Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi
bangsa yang berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena
faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika
dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya
karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .
·
Bangsa timur
lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain :
Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang
paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat
masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada
bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun
bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya
·
Bangsa timur
juga amat peduli dengan orang lain :
Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur ,
peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan .
Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian
, orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya ,
Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat
liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .
2.3.2
Bagan
Psiko-sosiogram manusia
4
·
Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran
itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan
pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi
oleh individu yang bersangkutan.
·
nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan
(unexpressed conscious). Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan
gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi
siapapun juga dalam lingkarannya.
·
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran
ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan
perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada
sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
·
Nomor 3 disebut limgkaran hubungan karib, mengandung
konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si
individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai
tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena
tekananbatin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup
yang menyulitkan.
·
Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap
sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang,
binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
·
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jarak jauh, terdiri dari pikiran dan
sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat,
pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi
yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan
sehari-hari.
·
Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan-anggapan yang hampir sama dengan lingkaran nomor 1, hanya bedanya
terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang
terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu
bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
5
2.4 Kebudayaan
2.4.1
Pengertian Kebudayaan
Arti kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan
atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik
jasmani maupun rohani. Keanekaragaman kebudayaan yang ada di indonesia
menjadikan keunikan tersendiri bagi bangsa dan negara sehingga dengan tercipta
keunikan tersebut kita akan mengetahui karakteristik seseorang.
Arti kebudayaan
menurut para ahli
sebagai berikut :
Melville J. Herskovits, Kebudayaan
adalah “ Man made part of the environment “ (bagian dari lingkungan manusia).
Dawson (Age of The Gods), Kebudayaan
adalah cara hidup bersama (culture is common way of life).
V.H. Deryvendak, Kebudayaan adalah
kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam
suatu masyarakat tertentu.
Sultan Takdir Alisyahbana, Kebudayaan
adalah manifestasi dari cara berfikir
Dr. Moh. Hatta, Kebudayaan adalah
ciptaan hidup dari suatu bangsa
Mangunsarkoro, Kebudayaan adalah
segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya
Drs. Sidi Gazalba, Kebudayaan adalah
cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari
segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu
waktu.
2.4.2 Tokoh - tokoh Kebudayaan
DAFTAR NAMA TOKOH SENI/BUDAYA ;
A. TOKOH SENI RUPA
- TOKOH SENI RUPA MANCA NEGARA
- Hieronymous Bosch, 1450-1516 (Pelukis-Belanda)
- Frans Hals, 1580/85-1666 (Pelukis-Belanda)
- Leonardo da Vinci (Arsitek, Pelukis – Italia)
- Michelangelo (Pemahat, Pelukis – Italia)
- TOKOH SENI RUPA INDONESIA ;
- Affandi (Pelukis)
- Agus Djaya (Pelukis – Art Consultant)
- Basuki Abdullah (Pelukis)
B. TOKOH SENI PANGGUNG/PERTUNJUKAN
- TOKOH SENI PANGGUNG MANCA NEGARA
- Shakespeare, (Sandiwara – Inggris)
- Verdi, 1800 an (Drama – Italia)
- Wagner, 1800 an (Drama – Jerman)
- Puccini, 1900 an (Drama – Italia)
6
- TOKOH SENI PANGGUNG INDONESIA
- Sardono W. Kusumo (Koreografer)
- Bagong Kusudiarjo (Koreografer – Pelukis)
- Didiek Ninithowok (Koreografer)
C. TOKOH SENI MUSIK
- TOKOH SENI MUSIK MANCA NEGARA
- Mozart (Komponis – Austria)
- Ludwig van Beethoven (Komponis – Jerman)
- TOKOH SENI MUSIK INDONESIA
- Harvey Malaiholo (Penyanyi)
- Gesang (Pencipta Lagu – Penyanyi)
- Didie Kempot (Pencipta Lagu – Penyanyi)
- Jadug Ferianto (Pemusik)
- Franki Sahilatua (Pencipta Lagu – Penyanyi)
D. TOKOH SENI SASTRA
- TOKOH SASTRA MANCA NEGARA
- William Shakespeare (1564) ………………………………… Romeo and Juliet
- Walmiki (India) …………………………………………………… Kisah Ramayana
- TOKOH SASTRA INDONESIA
- Prapanca (Dang Acarya Nadendra) ……………. Kakawin Negarakertagama
- Mpu Sedah (Kerajaan Kadiri) ………………………….. Kakawin Mahabharata
- Yasadipura I (Pujangga) ………………………………………… Serat Bima Suci
E. TOKOH KEBUDAYAAN
·
TOKOH KEBUDAYAAN INDONESIA
- Bung Karno
- Gus Dur
- Emha Ainun Najib
- Kang Sobari
- Soejiwo Tejo
- Butet Kertarajasa
·
Tokoh politik Indonesia;
1. Adnan Buyung Nasution
- Akbar Tandjung
- Amien Rais
- Susilo Bambang Yudohyono
7
·
Tokoh
ekonomi;
1. Boediono
- Revrisond Baswir
- Widjojo Nitisastro
2.5
Unsur
Kebudayaan
2.5.1 7 Unsur Kebudayaan Universal
1. Sistem
Religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa
ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem
Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang
muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang
paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing
antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem
Pengetahuan
Sistem yang
terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4. Sistem
Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir
karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu
ingin lebih.
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan
Sistem yang
timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru
agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup
yang lain.
6. Bahasa
Sesuatu yang
berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.5.2 Kebudayaan dalam Dua Bentuk Wujud
·
Kebudayaan
material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata.
Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.
·
Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional
Kebudayaan
secara material adalah semua benda dan alat kerja yang dihasilkan
oleh teknologi. Kebudayaan material dapat dikatakan sebagai wujud dari
kebudayaan yang bersifat abstrak, yang memberi pengertian dan nilai kepada
benda-benda material sebagai hasil usaha dan kerja manusia yang dilakukan
secara sadar dan bertujuan.
8
2.6
Wujud
Kebudayaan
2.6.1 3 Wujud Kebudayaan Menurut
Dimensi Wujudnya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
2.7
Orientasi Nilai Budaya
2.7.1 5 Masalah Pokok Kehidupan Manusia dalam
Sistem Nilai Budaya
Terdapat 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam
sistem nilai budaya :
1. Hakekat hidup manusia.
2. Hakekat karya manusia.
3. Hakekat waktu manusia.
4. Hakekat alam manusia.
5. Hakekat hubungan manusia.
1. Hakekat hidup manusia.
2. Hakekat karya manusia.
3. Hakekat waktu manusia.
4. Hakekat alam manusia.
5. Hakekat hubungan manusia.
2.8
Perubahan Kebudayaan
2.8.1
faktor – faktor yang Mempengaruhi Diterima atau TIdaknya Suatu Unsur Kebudayaan
Baru
Pada umumnya
unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan
kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan
sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone,
komputer, dan lain – lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
- Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
- Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
9
- Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
- Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
diantaranya :
- Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
- Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
- Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
- Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
- Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
2.8.2
Penyebab Terjadinya Gerak Kebudayaan
Perubahan
sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab
yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
Berikut ini
sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab
intern)
- Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
- Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
- Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi
karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern).
Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
- Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
- Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
- Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.
10
2.9 Kaitan Manusia dan
Kebudayan
2.9.1 Hubungan Manusia dan Kebudayaan dan Contohnya
Manusia dan
kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan
ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan
berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati
dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Contoh-Contoh
Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1)
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh:
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di
antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya
pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di
masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan,
bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas
mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri
pula pada setiap individu.
4)
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya
berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda
di kalangan umatnya.
5)
Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
2.9.2 Pengertian Dialektis
Dialektika disini berasal dari
dialog komunikasi sehari-hari. Ada pendapat dilontarkan ke hadapan publik.
Kemudian muncul tentangan terhadap pendapat tersebut.
11
Kedua posisi yang saling bertentangan ini didamaikan dengan sebuah pendapat
yang lebih lengkap. Dari fenomen dialog ini dapat dilihat tiga tahap yakni
tesis, antitesis dan sintesis. Tesis disini dimaksudkan sebagai pendapat awal
tersebut. Antitesis yakni lawan atau oposisinya. Sedangkan Sintesis merupakan
pendamaian dari keduanya baik tesis dan antitesis. Dalam sintesis ini terjadi
peniadaan dan pembatalan baik itu tesis dan antitesis. Keduanya menjadi tidak
berlaku lagi. Dapat dikatakan pula, kedua hal tersebut disimpan dan diangkat ke
taraf yang lebih tinggi. Tentunya kebenaran baik dalam tesis dan antitesis
masih dipertahankan. Dalam kacamata Hegel, proses ini disebut
sebagai aufgehoben.
2.9.3 3 Tahap Dalam Proses
Dialektis
- Tahap Eksternalisasi
Adalah
proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui
aktivitas fisik dan mentalnya.
- Tahap Objektivasi
Adalah
konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap
eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam
tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu,
misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
- Tahap Internalisasi
Adalah tahap
dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh
manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya
ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.
12
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan
merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan sangat berpengaruh besar pada kepribadian seseorang. Dan sebaliknya
juga yaitu bahwa dalam pengembangan kepribadian manusia dibutuhkan kebudayaan
dan kebudayaan ini akan terus berkembang lewat kepribadian tersebut. Jadi
untuk sebuah masyarakat yang maju, yang menjadi kekuatan penggeraknya ialah
individu-individu yang ada di dalamnya. Maka semakin tinggi sebuah kebudayaan
masyarakat akan bisa dilihat melalui karakter, kualitas dan kemampuan
individunya.
3.2 Saran
Demikian tulisan ini
saya buat. Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari hal sempurna.
Masih banyak kesalahan dari makalah ini. Penulis juga membutuhkan kritik dan
saran agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa lebih baik
lagi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada segala pihak yang telah membantu
hingga makalah ini dapat saya selesaikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar