MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
DENISA DEVI
12114700
1 KA 02
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah yang telah memberikan saya kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan serta Ridha-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik dan benar. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan", yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Ilmu Budaya
Dasar yaitu Ibu Wike Wedya Lastin selaku dosen ilmu sosial dasar yang telah
membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya
tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun sangat membutuhkan saran dan kritik yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi sempurna, terimakasih.
Jakarta, 10 Maret 2015
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3
Tujuan Penulisan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
2.1
Pendekatan Kesustraan....................................................................................................2
2.1.1 Pengertian Sastra dan Seni, serta
Peranan.......................................................2
2.1.2 Hubungan Sastra dan Seni dengan Ilmu
Budaya Dasar...................................3
2.2
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa......................................3
2.2.1 Pengertian dan Jenis Jenis Prosa........................................................3
2.2.2 5 Komponen dalam Prosa Lama dan Baru.........................................4
2.3
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi.............................................................................5
2.3.1 Pengertian Prosa Fiksi.........................................................................5
2.3.2 Nilai yang Terkandung dalam Prosa
Fiksi...........................................5
2.3.2 Contoh Karya Sastra dan Contoh
Prosa..............................................6
2.4
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi.......................................7
2.4.1 Pegertian Puisi....................................................................................7
2.4.2 Kreativitas Penyair dalam
Membangun Puisinya................................7
2.4.3 Alasan-alasan yang Mendasari
Penyajian Puisi dalam IBD.................7
2.4.4 Contoh Puisi.......................................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................
............................................................ ...9
3.1 Kesimpulan.............................................
.......................................................................9
3.2 Saran.............................................
.................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui
pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu
karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara
naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara
aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif.
Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap seni rupa
seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa sebagai
karya seni yang nampaknya rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan indra
mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu lebih disamakan dengan seni visual.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
konsepsi budaya dalam kesusastraan?
2. Bagaimana kita mengerti tujuan adanya konsepsi tersebut?
3. Apa yang dapat kita pahami dari nilai – nilai kesusatraan yang masuk dalam budaya yang terkandung itu?
2. Bagaimana kita mengerti tujuan adanya konsepsi tersebut?
3. Apa yang dapat kita pahami dari nilai – nilai kesusatraan yang masuk dalam budaya yang terkandung itu?
4.
Bagaimana seorang penyair berkreatifitas dalam membangun puisinya?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah ini dimaksudkan
sebagai bahan untuk mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
sebagai mata kuliah yang harus dipelajari serta membantu meningkatkan
pengetahuan tentang konsepsi ilmu budaya dalam kesastraan sehingga dapat
memberi contoh dan berguna dalam kehidupan sehari-hari
1
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan
Kesustraan
2.1.1 Pengertian Sastra dan Seni, serta Peranan
a. Pengertian
Sastra dibagi menjadi dua yaitu :
·
Sastra Dalam
Pengertian Umum
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata
serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung
instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti
“instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”.
Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu. Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.
Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra
tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
·
Pengertian
Sastra Menurut Para Ahli
Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta
artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat)
melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan
manusia (kemanusiaan).
Semi (1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni
kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa
sebagai mediumnya.
Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan
(mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan
sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin
rendah dan jauh dari dunia ide.
Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu
pengetahuan dan filsafat.
Robert Scholes (1992: 1)
Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda
b.
Peranan
Sastra
Karya sastra mempunyai relevansi dengan
masalah-masalah dunia pendidikan dan pengajaran. Sebab itu sangat keliru bila
dunia pendidikan selalu menganggap bidang eksakta lebih utama, lebih penting
dibandingkan dengan ilmu sosial atau ilmu-ilmu humaniora. Masyarakat memandang
bahwa karya sastra hanyalah khayalan pengarang yang penuh kebohongan sehingga
timbul klasifikasi dan diskriminasi. Padahal karya sastra memiliki pesona
tersendiri bila kita mau membacanya. Karya sastra dapat membukakan mata pembaca
untuk mengetahui realitas sosial, politik dan budaya dalam bingkai moral dan
estetika.
Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati
Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati
2
Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai
untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan
pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam
pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari
masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang
bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang
2.1.2 Hubungan Sastra dan Seni dengan
Ilmu Budaya Dasar
Hubungan
sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang
sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu
komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa
seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa
berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau
psikologis manusia tersebut.
2.2
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
2.2.1 Pengertian dan Jenis Jenis Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan
dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta
bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari
bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan
prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.
Jenis-jenis
Prosa
Menurut isinya prosa dapat dibagi
menjadi 2, yaitu prosa fiksi dan nonfiksi :
1. Prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah prosa yang
berbentuk karangan/Khayalan yang dibuat oleh pengarangnya. Isi cerita yang
dibuat tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta yang terjadi. Prosa fiksi ini
disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
Contoh prosa
fiksi : Cerpen, novel, dan dongeng
2. Prosa Nonfiksi
Prosa nonfiksi merupakan karangan
yang dibuat bukan berdasarkan rekaan/khayalan sang pengarang, tetapi berisi
hal-hal berupa informasi faktual ( kenyataan ) atau berupa pengamatan
pengarang. Jenis prosa non fiksi ini juga disebut karangan semi ilmiah
Contoh Prosa
nonfiksi : Artikel, tajuk rencana,
opini, feature, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan dan pidato.
3
2.2.2 5 Komponen dalam Prosa Lama dan
Baru
KOMPONEN-KOMPONEN DALAM PROSA
·
Prosa lama meliputi :
1.
Fabel
Fabel
diambil dari bahasa Belanda yang berarti cerita yang menggunakan hewan sebagai
tokoh utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia.
Banyak
satrawan dan penulis dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam
karangannya. Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de La
Fontaine dari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari Persia juga
menuliskan karyanya yang termashur yakni Musyawarah Burung dalam bentuk fabel.
Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih mendalam.
2.
Legenda
Legenda
(Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya
cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda
sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Walaupun
demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi
sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Oleh
karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi
sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari
yang mengandung sifat-sifat folklore. Menurut Pudentia, legenda adalah cerita
yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi
tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite.
3.
Cerita rakyat (folklore)
Cerita
rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang
memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah
yang dimiliki masing-masing bangsa.
4. Tambo
Suatu
karya sastra yang menceritakan sejarah (asal-usul) suku bangsa, negeri, dan
adat. Karya sastra sejarah ini biasa disebut dengan Historiografi Tradisional.
Penulisan sejarah suatu negeri berdasarkan anggapan atau kepercayaan masyarakat
setempat secara turun-temurun.
5. Cerita
pelipur lara
Suatu
karya sastra yang berisikan kejenakaan. Karya sastra ini bertujuan untuk
melipur lara atau membuat pembaca melupakan sedihnya.
·
Prosa baru meliputi :
1. Roman
Roman
adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya
melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Bisa
juga roman artinya adalah "kisah percintaan".
2. Riwayat
Riwayat adalah
catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi,
gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau
keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran
atau kualifikasi seseorang.
4
3. Antologi
Antologi
secara harfiah diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti “karangan bunga”
atau “kumpulan bunga” yang berarti sebuah kumpulan dari karya-karya sastra.
Awalnya definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun)
yang dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan
karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain.
Dalam pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan
cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi.
4. Resensi
Resensi
adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu
buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi
adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu
patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
5. Kritik
Kritik
adalah analisis untuk menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sebenarnya
bukan menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar atau salah sebuah karya sastra
dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk
mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk
mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
Ada
2 jenis kritik sastra :
1. Kritik
sastra intrinsik
2. Kritik
sastra ekstrinsik
2.3
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
2.3.1 Pengertian Prosa Fiksi
Istilah prosa
fiksi atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa
cerita, prosa narasi, narasi atau cerita berplot. Jadi pengertian prosa fiksi
ialah kisah atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan
pemeranan latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari
hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita . rumusan yang
dipaparkan itu ialah rumusan dalam artian konvensional karena sebuah prosa
fiksi seringkali justru anti cerita dan tidak berplot. Dalam bentuk prosa fiksi
yang non konvensional itu, tujuan pengarang umumnya hanya ingin menampilkan
gagasan secara aktual lewat karya prosa yang ditampilkannya
2.3.2 Nilai yang Terkandung dalam Prosa
Fiksi
Sebagai seni yang bertulang panggung
cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawa moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fisksi memberikan
kesenangan
Keistimewaan
kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang
dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau
tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi
selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing
tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
5
2. Prosa fiksi memberikan
informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam
nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau
lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan
juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan
warisan kultural
Prosa fiksi
dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak
henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan
wawasan
Lewat prosa
fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan dengan
banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih
respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda
darioada aoa yang disajikan dalam kehidupan sediri.
2.3.2 Contoh Karya Sastra dan Contoh
Prosa
a. Contoh-contoh Prosa
- Contoh novel :Ave Maria oleh Idrus, Keluarga
Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer,
Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
- Contoh cerpen :Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
- Contoh biografi :Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
- Contoh cerpen :Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
- Contoh biografi :Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Prosa
lama
1. Statis, lamban perubahannya
2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
5. Tidak ada pengarang atau anonim
Prosa
baru
1. Dinamis, perubahannya cepat
2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat
sekitar
3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama,
kisah, dsb.
4. Di pengaruhi sastra Barat
5. Nama pencipta selalu dicantumkan
6
2.4
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
2.4.1 Pengertian Puisi
·
William Wordsworth
peluapan
yang spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, memperoleh asalnya dari
emosi atau rasa yang dikumpulkan kembali dalam kedamaian.
·
Drs Zainuddin
puisi
merupakan karya sastra yang terikat ketentuan atau syarat tertentu dan
pengungkapannya tidak terperinci, tidak mendetail atau tidak meluas.
·
Alternbernd
pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran
(menafsirkan ) dalam bahasa berirama (bermetrum) (as the interpretive
dramatization of experience in metrical language)
Dari pengertian puisi
menurut para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa puisi merupakan karya
seni yang memiliki seni khas yang tidak dimiliki oleh karangan lain. Ini
berkaitan dengan unsur unsur instrinsik yang terdapat dalam puisi. Selain itu,
puisi biasanya menjadi luapan perasaan yang sangat mendalam bagi penulisnya.
Para pujangga biasanya harus mendalami apa yang ditulisnya agar puisi yang
ditulis tidak garing atau tanpa makna.
2.4.2 Kreativitas Penyair dalam
Membangun Puisinya
a. Figura bahasa (figurative
language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb
sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran
angan.
b. Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
c. Kata-kata yang berjiwa yaitu
kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman
jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
d. Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi
tertentu.
e. Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.
2.4.3
Alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi dalam IBD
Alasan-alasan
yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
3. Puisi san keinsyafan sosial.
7
2.4.4 Contoh Puisi
Puisi Karya Chairil Anwar
RUMAHKU
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
27 april 1943
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
27 april 1943
8
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan sastra
adalah suatu tulisan yang makna seni atau keindahan tertentu. Sedangkan seni
adalah buah cipta manusia yang muncul dari hati manusia itu sendiri dan lebih
merujuk kepada ekspresi manusia tersebut. Di zaman sekarang, sastra sudah
menjadi karya seni yang begitu banyak digunakan orang sebagai media penyaluran
ekpresi mereka. contohnya antara lain : Novel, Cerita/cerpen (tertulis/lisan),
Syair, Pantun, Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain. selain
penyalur bakat dan ekpresi seni seorang manusia, sastra juga berfungsi sebagai
suatu teknik berkomunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
seperti tradisi budaya Betawi yang mewajibkan untuk berpantun sebagai kata
sambutan antar mempelai disaat mereka menikah.
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu
budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama
mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam
macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa
bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan
manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
3.2 Saran
Demikian tulisan ini
saya buat. Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari hal sempurna.
Masih banyak kesalahan dari makalah ini. Penulis juga membutuhkan kritik dan
saran agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa lebih baik
lagi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada segala pihak yang telah membantu
hingga makalah ini dapat saya selesaikan.
9
DAFTAR PUSTAKA